Pedoman dan Silabus OSN SMP 2023

Silahkan download pedoman dan silabus Olimpiade Sains Nasional (OSN) Jenjang SMP Tahun 2023 OSN

Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya.

Pemrograman Web HTML5

HTML5 adalah revisi kelima dari HTML. Tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca oleh manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin.

Pemrograman Mobile J2ME

J2ME (Java 2 Platform Micro Edition ) merupakan salah satu bagian dari teknologi java yang dipakai luas untuk pemrograman mobile. Download modul pengembangan aplikasi mobile disini

Tips Hemat Energi pada Komputer

Baca artikel-artikel menarik mengenai Ilmu Pendidikan, Bidang Teknologi informasi dan komunikasi serta ada juga tips dan triks, tutorial kemudian bisa download gratis software, ebook, games, dll. Terima Kasih sudah berkunjung di blog ini.....

Wednesday, October 31, 2012

PHP Sintaks

 SINTAKS PHP

Script PHP dijalankan di server, dan hasil HTML dikirim kembali ke browser.

Sintaks Dasar PHP
Sebuah script PHP selalu dimulai dengan <?php dan diakhiri dengan ?>. Sebuah script PHP dapat ditempatkan di manapun dalam dokumen. Pada server dengan dukungan singkat, Anda dapat memulai dengan script PHP <? dan diakhiri dengan ?>. Untuk kompatibilitas maksimal, saya sarankan Anda menggunakan bentuk standar (<?Php) bukan pada bentuk singkatan.

<?php
?>

Sebuah file PHP harus memiliki ekstensi *.php 
Sebuah file PHP secara normal berisi tag HTML, dan beberapa kode PHP scripting. Di bawah ini, kita memiliki contoh sederhana script PHP yang mengirim teks "Hello World" kembali ke browser:



Setiap baris kode PHP harus diakhiri dengan titik koma (;). Titik koma adalah pemisah dan digunakan untuk membedakan satu set instruksi dari yang lain. Ada dua pernyataan dasar untuk teks output dengan PHP: echo dan print. Pada contoh di atas kita telah menggunakan pernyataan echo untuk output teks "Hello World"....



Komentar di PHP
Dalam PHP, kita menggunakan / / untuk membuat komentar satu baris atau / * dan * / untuk membuat blok komentar:



Download source code disini


Tuesday, October 30, 2012

Install PHP

INSTALASI PHP

Apa yang diperlukan?

Jika server Anda mendukung PHP Anda tidak perlu melakukan apapun. Hanya membuat beberapa. Php file dalam direktori web Anda, dan server akan menguraikannya untuk Anda. Karena gratis, kebanyakan web host menawarkan dukungan PHP. Namun, jika server Anda tidak mendukung PHP, Anda harus menginstal PHP.

Berikut adalah link ke tutorial dari PHP.net tentang cara menginstal PHP5:
http://www.php.net/manual/en/install.php

Download PHP
Unduh PHP secara gratis di sini: http://www.php.net/downloads.php

Download database MySQL
Unduh MySQL secara gratis di sini: http://www.mysql.com/downloads/

Download Apache Server
Unduh Apache secara gratis di sini: http://httpd.apache.org/download.cgi





Download XAMPP
Kepanjangan dari XAMPP yaitu Apache, PHP, MySQL dan phpMyAdmin. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL diatas secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau auto konfigurasi.
Unduh XAMPP secara gratis disini : http://www.apachefriends.org/en/xampp.html

Thursday, October 25, 2012

HTML5

PENGANTAR HTMl 5

Apa itu HTML5 ?
HTML5 akan menjadi standar baru bagi HTML. Versi sebelumnya dari HTML, HTML 4.01, datang pada tahun 1999. Web telah berubah banyak sejak itu. HTML5 masih bekerja di sebuah progres. Namun, browser utama mendukung banyak elemen HTML5 baru dan API. HTML5 merupakan kerjasama antara World Wide Web Consortium (W3C) dan Web Hypertext Application Technology Working Group (WHATWG). WHATWG bekerja dengan bentuk web dan aplikasi, dan W3C bekerja dengan XHTML 2.0. Pada tahun 2006, mereka memutuskan untuk bekerja sama dan menciptakan sebuah versi baru dari HTML.



Beberapa aturan untuk HTML5 adalah :
- Fitur baru harus didasarkan pada HTML, CSS, DOM, dan JavaScript
- Mengurangi kebutuhan untuk plugin eksternal (seperti Flash)
- Lebih baik penanganan kesalahan
- Lebih markup untuk menggantikan scripting
- HTML5 harus perangkat independen
- Proses pembangunan harus dilihat oleh publik.

Dalam HTML5 hanya ada satuDeklarasi <DOCTYPE!>, dan itu sangat sederhana:

<!DOCTYPE html>

Di bawah ini adalah dokumen HTML5 yang sederhana, dengan minimum tag yang dibutuhkan:



Fitur Baru HTML5

Beberapa fitur baru yang paling menarik di HTML5 adalah :
- Unsur <canvas> untuk menggambar 2D
- Unsur-unsur <video> dan <audio> untuk media pemutaran
- Dukungan untuk penyimpanan lokal
- Konten baru, unsur-unsur spesifik seperti <article>, <footer>, <header>, <nav>, <section>
- Kontrol bentuk baru, seperti calender (kalender), Date (tanggal), Time (waktu), email, url, Search (cari).


Browser Support





HTML5 belum menjadi standar resmi, dan tidak ada browser memiliki dukungan HTML5 penuh. Tapi semua browser utama (Safari, Chrome, Firefox, Opera, Internet Explorer) terus menambahkan fitur HTML5 baru untuk versi terbaru mereka.

Contoh HTML5 :



Download source code contoh html5 disini

Wednesday, October 24, 2012

Download Modul Pemrograman Mobile (J2ME)

MODUL PENGEMBANGAN PERANGKAT MOBILE

Modul ini merupakan modul praktikum  yang digunakan sebagai panduan belajar bagi mahasiswa program studi Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi bidang minat Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) matakuliah Mobile Technologies di FATEK UNIMA. Modul ini membahas tentang pengembangan aplikasi mobile dengan menggunakan Java 2 Platform Micro Edition (J2ME) dan Netbeans IDE. J2ME merupakan salah satu bagian dari teknologi java yang dipakai luas untuk pemrograman mobile.

Modul ini ditujukan bagi pembaca yang telah mengetahui konsep-konsep Pemrograman Berorientasi Objek dan telah mengenal teknologi java terutama Java 2 Platform Standard Edition (J2SE). Modul ini sangat cocok juga untuk pembaca yang telah menguasai pemrograman pada komputer dan ingin memperluas wawasan pemrogramannya pada perangkat mobile. 

Download Modul Pemrograman Mobile (J2ME) disini

Persyaratan sebelum praktik menggunakan modul ini, download dan install Java SE Development Kit (JDK) dan Netbeans IDE .

Tuesday, October 23, 2012

Evaluasi Pengajaran

KONSEP DASAR EVALUASI

A. Pengertian Evaluasi
Terdapat beberapa istilah yang sering disalahartikan dalam kegiatan evalusi, yaitu evaluasi (evaluation), penilaian (assessment), pengukuran (measurement). dan tes (test). Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 21 dijelaskan bahwa "evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan". Selanjutnya, dalam PP.19/2005 tentang standar Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17 dikemukakan bahwa "penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik".
Sehubungan   dengan   kedua   istilah   tersebut   di  atas,   Ditjen   Dikdasmen Depdiknas  (2003  : 1) secara  eksplisit  mengemukakan  bahwa antara evaluasi  dan penilaian mempunyai persamaan dan perbedaan.
Persamaannya     adalah     keduanya     mempunyai     pengertian     menilai     atau menentukan nilai sesuatu. Adapun perbedaannya terletak pada konteks penggunaannya. Penilaian (assessment) digunakan dalam konteks yang lebih sempit  dan  biasanya  dilaksanakan  secara  internal,  yakni  oleh  orang-orang yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem yang bersangkutan, seperti guru menilai  hasil belajar murid, atau supervisor menilai guru. Baik guru maupun supervisor adalah orang-orang yang menjadi bagian dari sistem pendidikan. Adapun evaluasi digunakan dalam konteks yang lebih luas dan biasanya dilaksanakan secara eksternal, seperti konsultan yang disewa untuk mengevaluasi suatu program, baik pada level terbatas maupun pada level yang luas.

Istilah  pengukuran  (measurement)  mengandung arti “the act or process of ascertaining  the  extent or quantity  of something”  (Wand  and  Brown, 1957  : 1). Hopkins dan Antes (1990) mengartikan pengukuran sebagai “suatu proses yang menghasilkan     gambaran     berupa     angka-angka     berdasarkan     hasil     pengamatan mengenai beberapa ciri (atribute) tentang suatu objek, orang atau peristiwa”. Dengan demikian,  evaluasi  dan  penilaian  berkenaan  dengan  kualitas  daripada  sesuatu, sedangkan  pengukuran  berkenaan  dengan  kuantitas  (yang  menunjukkan  angka- angka) daripada sesuatu. Oleh karena itu, dalam proses pengukuran diperlukan alat ukur yang  standar.  Misalnya,  bila  ingin  mengukur  IQ  diperlukan  alat  ukur  yang disebut dengan  tes, bila ingin mengukur suhu badan diperlukan  alat yang disebut dengan termometer, dan sebagainya.
Istilah lain yang banyak digunakan dalam penilaian dan pengukuran adalah tes. Berdasarkan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa tes adalah alat atau cara yang sistematis untuk mengukur suatu sampel perilaku. Sebagai suatu alat ukur, maka di dalam tes terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik. Tes yang baik adalah tes yang memenuhi persyaratan validitas (ketepatan/kesahihan) dan reliabilitas (ketetapan/keajegan).

B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi 
Secara umum, tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Indikator efektivitas dapat dilihat  dari  perubahan  tingkah  laku  yang  terjadi  pada  peserta  didik.  Perubahan tingkah laku itu dibandingkan dengan perubahan tingkah laku yang diharapkan sesuai dengan  kompetensi, tujuan dan isi program pembelajaran. Adapun secara khusus, tujuan evaluasi adalah untuk :
  1. Mengetahui  tingkat penguasaan  peserta  didik terhadap  kompetensi  yang telah ditetapkan.
  2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam proses belajar, sehingga dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan memberikan remedial teaching.
  3. Mengetahui efisiensi dan efektifitas strategi pembelajaran yang digunakan guru, baik yang menyangkut metode, media maupun sumber-sumber belajar.
Depdiknas (2003  : 6) mengemukakan  tujuan evaluasi pembelajaran  adalah untuk (a) melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar-mengajar, (b) memperbaiki     dan     menyempurnakan     kegiatan     guru,         (c)     memperbaiki, menyempurnakan  dan  mengembangkan  program  belajar-mengajar,  (d) mengetahui kesulitan-kesulitan  apa  yang  dihadapi  oleh  siswa  selama     kegiatan  belajar  dan mencarikan  jalan  keluarnya,  dan  (e)  menempatkan  siswa  dalam  situasi  belajar- mengajar yang tepat sesuai  dengan kemampuannya.
Adapun fungsi evaluasi adalah :
  1. Secara psikologis, peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya, sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan. Untuk itu, guru/instruktur perlu melakukan penilaian terhadap prestasi belajar peserta didiknya.
  2. Secara sosiologis, untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk  terjun   ke   masyarakat.   Mampu   dalam  arti  dapat  berkomunikasi   dan beradaptasi dengan seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya.
  3. Menurut  didaktis-metodis,  evaluasi  berfungsi  untuk  membantu  guru/instruktur dalam  menempatkan  peserta  didik  pada  kelompok  tertentu     sesuai  dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing.
  4. Untuk mengetahui kedudukan peserta didik diantara teman-temannya, apakah ia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang.
  5. Untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program pendidikannya.
  6. Untuk  membantu  guru dalam  memberikan  bimbingan  dan  seleksi,  baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan maupun kenaikan tingkat/kelas.
  7. Secara  administratif,  evaluasi  berfungsi  untuk  memberikan  laporan  tentang kemajuan     peserta     didik     kepada     pemerintah,     pimpinan/kepala     sekolah, guru/instruktur, termasuk peserta didik itu sendiri.
Di samping itu, fungsi evaluasi dapat dilihat berdasarkan  jenis evaluasi itu sendiri, yaitu :
  1. Formatif, yaitu memberikan  feed back bagi guru/instruktur sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan program remedial bagi peserta didik yang belum menguasai sepenuhnya materi yang dipelajari.
  2. Sumatif, yaitu mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran, menentukan angka (nilai) sebagai bahan keputusan kenaikan kelas dan laporan perkembangan belajar, serta dapat meningkatkan motivasi belajar.
  3. Diagnostik, yaitu dapat mengetahui latar belakang peserta didik (psikologis, fisik, dan lingkungan) yang mengalami kesulitan belajar.
  4. Seleksi  dan  penempatan;  yaitu  hasil  evaluasi  dapat  dijadikan  dasar  untuk menyeleksi     dan     menempatkan     peserta     didik     sesuai     dengan     minat     dan kemampuannya.

C.  Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Evaluasi
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, maka pelaksanaan evaluasi hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip : kontinuitas, komprehensif, objektivitas, kooperatif, dan praktis. Dengan demikian, evaluasi pembelajaran hendaknya (a) dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas abilitas yang harus dievaluasi, materi yang akan  dievaluasi,  alat  evaluasi  dan  interpretasi  hasil  evaluasi  (b)  menjadi  bagian integral dari proses pembelajaran (c) agar hasilnya objektif, evaluasi harus menggunakan berbagai alat (instrumen) dan sifatnya komprehensif (d) diikuti dengan tindak   lanjut.   Di   samping   itu,   evaluasi   juga   harus     memperhatikan   prinsip keterpaduan,  prinsip  berorientasi  kepada  kecakapan  hidup,  prinsip  belajar  aktif, prinsip  kontinuitas,  prinsip  koherensi,  prinsip  keseluruhan,  prinsip  paedagogis, prinsip diskriminalitas, dan prinsip akuntabilitas.

D. Ruang Lingkup Penilaian
Sesuai dengan petunjuk pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang dikeluarkan   oleh Departemen   Pendidikan   Nasional,   ruang   lingkup   penilaian pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Penilaian Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Kompetensi dasar pada hakikatnya adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan  nilai-nilai  yang  direfleksikan  dalam  kebiasaan  berfikir  dan  bertindak  setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau subjek mata pelajaran tertentu.
2. Penilaian Kompetensi Rumpun Pelajaran
Rumpun pelajaran merupakan kumpulan dari mata pelajaran atau disiplin ilmu yang lebih spesifik. Dengan demikian, kompetensi rumpun pelajaran pada hakikatnya merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfeksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak yang seharusnya dicapai oleh peserta didik setelah menyelesaikan rumpun pelajaran tersebut.
3. Penilaian Kompetensi Lintas Kurikulum
Kompetensi  lintas  kurikulum  merupakan  kompetensi  yang  harus  dicapai melalui seluruh  rumpun  pelajaran  dalam kurikulum.  Kompetensi  lintas kurikulum pada hakikatnya merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan  dalam  kebiasaan  berfikir  dan  bertindak  yang  mencakup  kecakapan belajar sepanjang hayat dan kecakapan hidup yang harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar secara berkesinambungan. Penilaian ketercapaian kompetensi lintas kurikulum ini dilakukan terhadap hasil belajar dari setiap rumpun pelajaran dalam kurikulum.
4. Penilaian Kompetensi Tamatan
Kompetensi tamatan merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai- nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan jenjang tertentu.
5. Penilaian Terhadap Pencapaian Keterampilan Hidup
Penguasaan     berbagai   kompetensi   dasar,   kompetensi   lintas   kurikulum, kompetensi rumpun pelajaran dan kompetensi tamatan melalui berbagai pengalaman belajar  juga  memberikan  efek  positif  (nurturan  effects)  dalam  bentuk  kecakapan hidup  (life  skills). Kecakapan  hidup  yang dimiliki  peserta didik  melalui berbagai pengalaman   belajar  ini,   juga  perlu   dinilai  sejauhmana   kesesuaiannya   dengan kebutuhan  mereka untuk dapat bertahan  dan berkembang  dalam  kehidupannya  di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Jenis-jenis kecakapan hidup yang perlu dinilai antara lain :
a. Keterampilan  diri  (keterampilan  personal)  : penghayatan  diri  sebagai  makhluk Tuhan YME, motivasi berprestasi, komitmen, percaya diri, dan mandiri.
b. Keterampilan  berpikir  rasional  :  berpikir  kritis  dan  logis,  berpikir  sistematis, terampil menyusun rencana secara sistematis, dan terampil memecahkan masalah secara sistematis.
c. Keterampilan sosial : keterampilan berkomunikasi lisan dan tertulis; keterampilan bekerjasama, kolaborasi, lobi; keterampilan berpartisipasi; keterampilan mengelola konflik; keterampilan mempengaruhi orang lain.
d. Keterampilan akademik : keterampilan merancang, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian  ilmiah; keterampilan  membuat  karya tulis  ilmiah; keterampilan mentransfer   dan   mengaplikasikan   hasil-hasil   penelitian   untuk   memecahkan masalah, baik berupa proses maupun produk.
e. Keterampilan vokasional : keterampilan menemukan algoritma, model, prosedur untuk     mengerjakan     suatu     tugas;     keterampilan     melaksanakan     prosedur; keterampilan mencipta produk dengan menggunakan konsep, prinsip, bahan dan alat yang telah dipelajari.

E. Penyajian Hasil Evaluasi
Ada empat bentuk penyajian hasil evaluasi, yaitu :
  1. Evaluasi dengan menggunakan angka, misalnya 1 s.d. 10 atau 1 s.d. 100.
  2. Evaluasi dengan menggunakan kategori, misalnya : baik, cukup, kurang.
  3. Evaluasi dengan  menggunakan  uraian atau narasi, misalnya : perlu bimbingan serius, keaktifan kurang, perlu pendalaman materi tertentu, atau siswa dapat membaca dengan lancar.
  4. Evaluasi dengan menggunakan kombinasi angka, kategori, dan uraian atau narasi.

Download materi lengkap Evaluasi Pengajaran disini


Monday, October 22, 2012

Definisi Belajar dan Pembelajaran

Pengertian Belajar Cronbach (1954) berpendapat : “Learning is shown by a change in behaviour as result of ex perience“ ; belajar dapat dilakukan secara baik dengan jalan mengalami. Menurut Spears : “ Learning is to observe, to read, to imited, to try something themselves, to listen, to follow direction”, dimana pengalaman itu dapat diperoleh dengan mempergunakan panca indra.

Robert. M. Gagne dalam bukunya : The Conditioning of learning mengemukakan bahwa : “ Learning is a change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and wich is not simply ascribable to process of growth”. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan, bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalam diri dan keduanya saling berinteraksi. Dalam teori psikologi konsep belajar Gagne ini dinamakan perpaduan antara aliran behaviorisme dan aliran instrumentalisme.

Lester.D. Crow and Alice Crow mendefinisikan : “Learning is the acuquisition of habits, knowledge and attitudes”. Belajar adalah upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap-sikap. Hudgins Cs. (1982) berpendapat Hakekat belajar secara tradisional belajar dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan dalam tingkah laku, yang mengakibatkan adanya pengalaman. Jung , (1968) mendefinisikan bahwa belajar adalah suatu proses dimana tingkah laku dari suatu organisme dimodifikasi oleh pengalaman. Ngalim Purwanto, (1992 : 84) mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya. Oleh sebab itu apabila setelah belajar peserta didik tidak ada perubahan tingkah laku yang positif dalam arti tidak memiliki kecakapan baru serta wawasan pengetahuannya tidak bertambah maka dapat dikatakan bahwa belajarnya belum sempurna.

Pada dasarnya prinsip belajar lebih dititikberatkan pada aktivitas peserta didik yang menjadi dasar proses pembelajaran baik dijenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah lanjutan Tingkat Atas (SLTA) maupunTingkat Perguruan Tinggi.

 
Arifin (1978) mendefinisikan bahwa mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Tyson dan Caroll (1970) mengemukakan bahwa mengajar ialah “ A way working with students ... A process of interaction, The teacher does something to student, the students do something in return”. Dari definisi itu tergambar bahwa mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama-sama aktif melakukan kegiatan. Nasution (1986) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Tardif (1989) mendefinisikan, mengajar adalah “ any action performed by an individual (the teacher) with the intention of facilitating learning in another individual (the learner)”, yang berarti mengajar adalah perbuatan yang dilakukan seseorang (dalam hal ini pendidik) dengan tujuan membantu atau memudahkan orang lain (dalam hal ini peserta didik) melakukan kegiatan belajar. Biggs (1991), seorang pakar psikologi membagi konsep mengajar menjadi tiga macam pengertian yaitu :

  • Pengertian Kuantitatif dimana mengajar diartikan sebagai the transmission of knowledge, yakni penularan pengetahuan. Dalam hal ini guru hanya perlu menguasai pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada siswa dengan sebai-baiknya. Masalah berhasil atau tidaknya siswa bukan tanggung jawab pengajar.  
  • Pengertian institusional yaitu mengajar berarti  the efficient orchestration of teaching skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Dalam hal ini guru dituntut untuk selalu siapmengadaptasikan berbagai teknik mengajar terhadap siswa yang memiliki berbagai macam tipe belajar serta berbeda bakat , kemampuan dan kebutuhannya.  
  • Pengertian kualitatif dimana mengajar diartikan sebagai the facilitation of learning, yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa mencari makna dan pemahamannya sendiri. Dari definisi-definisi mengajar dari para pakar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mengajar adalah suatu aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga terjadi proses belajar dan tujuan pengajaran tercapai.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan , penguasaan kemahiran dan tabiat , serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan , guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.

Download Artikel mengenai Definisi Belajar dan Pembelajaran disini

Tuesday, October 16, 2012

Google Drive

1. Apa itu Google Drive ? 

Google Drive adalah layanan cloud dari Google yang menyediakan ruang online untuk menyimpan segala berkas yang kita miliki. Dari foto, video, berkas kerja, PDF; apapun itu bisa dimasukkan ke dalam Google Drive.

Google Drive sendiri terintegrasi dengan Google Docs, di mana berkas-berkas yang selama ini ada di Google Docs secara otomatis disimpan di Google Drive. Ukuran ruang awal yang disediakan secara gratis adalah 5GB dan tersedia opsi memperbesar ruang hingga 1TB dengan skema pembayaran bulanan.


2. Apa kelebihan Google Drive ketimbang produk cloud serupa?
  • Pertama, ini adalah buatan Google yang sudah terintegrasi dengan akun Google yang sudah ada. Kebanyakan dari kita yang sudah memiliki akun Google bisa langsung mengaksesnya. 
  • Kedua, sekali lagi karena ini buatan Google, pencarian berbagai hal dengan berbagai kata kunci dan metode menjadi lebih mudah. 
  • Yang terakhir, pengguna Android kali ini mendapat prioritas untuk mengintegrasikan Google Drive ke ponselnya. Berikutnya pengguna iOS (iPhone dan iPad) akan memperoleh kesempatan serupa. Pengguna Windows dan Mac juga sudah bisa memanfaatkannya dengan ketersediaan aplikasi khusus.
sumber : (dailysocial.net)

3. Bagaimana cara menggunakan Google Drive ?
  • Kunjungi link berikut drive.google.com
  • Masuk/Login dengan akun Gmail Anda jika sudah ada. Kalau belum silahkan Daftar/SignUp
  • Download Google Drive untuk PC disini
  • Install dan jalankan softwarenya.
  • Untuk menyimpan file klik tombol Unggah > File
  • Untuk menghapus file klik tombol Hapus atau klik kanan file yang akan dihapus > Hapus
Download Artikel Google Drive disini.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More